Legislator Minta Reasuransi Tingkatkan Sosialisasi Pentingnya Asuransi

15-06-2023 / KOMISI VI
Anggota Komisi VI DPR RI Ananta Wahana saat mengikuti RDP dengan PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero)/PT RIU dan PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)/ PT RNI, di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Rabu (14/6/2023). Foto: Mentari/nr

 

Anggota Komisi VI DPR RI Ananta Wahana meminta PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) yang merupakan BUMN yang bergerak di bidang reasuransi untuk dapat meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat terhadap pentingnya asuransi. Ia menilai, masyarakat masih banyak yang belum menyadari pentingnya asuransi.

 

Demikian mengemuka dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero)/PT RIU dan PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)/ PT RNI, membahas pendalaman usulan Penyertaan Modal Negara (PMN) tahun 2023 yang bersumber dari alokasi cadangan pembiayaan investasi APBN tahun 2023, di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Rabu (14/6/2023).

 

"Dan kalau saya lihat, tingkat literasi terhadap asuransi kita ini baru 31 persen. artinya masyarakat kita itu memang belum melek asuransi. Kemudian tingkat inklusi asuransi itu 16,6 persen tingkat layanannya. Jadi memang ini perlu ada sosialisasi terhadap masyarakat. Jadi supaya kita memberikan PMN itu juga ada hasil feedback terhadap masyarakat ini," ujar Politisi PDI-Perjuangan ini.

 

Lebih lanjut, Ananta juga menekankan pentingnya perusahaan asuransi dapat mengakomodir asuransi di bidang agraria dan UMKM. Sebab, bidang agraria merupakan bidang yang perlu dilindungi, jika memang Reasuransi ingin menjadi tuan rumah di negeri sendiri.

 

"Karena apa, websitenya RIU ini belum jelas di bidang agraris pak, sedangkan kita lihat sekarang ini kan kita fokuskan terhadap UMKM. Karena sekarang ini penghasilan di bidang agraris itu sangat potensial merugi, sehingga ini yang harus bapak pikirkan. Ada gagal panen, ada persoalan kebanjiran ada kekeringan, jadi kita memang perlu melindungi masyarakat kita di bidang aset usaha pertanian, aset peternakan sapi, kerbau, termasuk aset perikanan," jelasnya.

 

Diketahui, PT RIU mengajukan PMN tunai sebesar Rp1 triliun yang berasal dari alokasi cadangan pembiayaan investasi APBN Tahun 2023 dengan tujuan memperbaiki struktur permodalan perusahaan dalam rangka penguatan risk based capital (RBC) dan pemulihan rating perusahaan. (bia/aha)

BERITA TERKAIT
Asep Wahyuwijaya Sepakat Perampingan BUMN Demi Bangun Iklim Bisnis Produktif
09-01-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berencana akan melakukan rasionalisasi BUMN pada tahun 2025. Salah...
147 Aset Senilai Rp3,32 T Raib, Komisi VI Segera Panggil Pimpinan ID FOOD
09-01-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengungkapkan raibnya 147 aset BUMN ID Food senilai Rp3,32 triliun. Menanggapi laporan tersebut,...
Herman Khaeron: Kebijakan Kenaikan PPN Difokuskan untuk Barang Mewah dan Pro-Rakyat
24-12-2024 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen akan mulai berlaku per 1 Januari 2025. Keputusan ini...
Herman Khaeron: Kebijakan PPN 12 Persen Harus Sejalan dengan Perlindungan Masyarakat Rentan
24-12-2024 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI Herman Khaeron menyoroti pentingnya keberimbangan dalam implementasi kebijakan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai...